BLOGGER TEMPLATES AND TWITTER BACKGROUNDS

Jumat, 30 September 2011

sejarah harajuku

Sebelum zaman Edo, Harajuku merupakan salah satu kota penginapan (juku) bagi orang yang bepergian melalui rute Jalan Utama Kamakura. Tokugawa Ieyasu menghadiahkan penguasaan Harajuku kepada ninja dari Provinsi Iga yang membantunya melarikan diri dari Sakai setelah terjadi Insiden Honnji.
Di zaman Edo, kelompok ninja dari Iga mendirikan markas di Harajuku untuk melindungi kota Edo karena letaknya yang strategis di bagian selatan Jalan Utama Keshi. Selain ninja, samurai kelas Bakushin juga memilih untuk bertempat tinggal di Harajuku. Petani menanam padi di daerah tepi Sungai Shibuya, dan menggunakan kincir air untuk menggiling padi atau membuat tepung.
Di zaman Meiji, Harajuku dibangun sebagai kawasan penting yang menghubungkan kota Tokyo dengan wilayah sekelilingnya. Pada tahun 1906, Stasiun JR Harajuku dibuka sebagai bagian dari perluasan jalur kereta api Yamanote. Setelah itu, Omotesando (jalan utama ke kuil) dibangun

Rabu, 31 Agustus 2011

tampilan harajuku style

Tampilan yang bertabrakan antara warna, corak, motif, ukuran, sampai jenis pakaian yang dipakai merupakan ciri khas fashion style yang satu ini. Harajuku style sebenarnya terbagi atas banyak subgaya seperti Lolita, Kogal, Gongaru, Cosplay, Yamanba, dan masih banyak lagi.

harajuku style by silverman_tom.

Selasa, 30 Agustus 2011

harajuku style di indonesia

Di kawasan ini dikenal sebagai tempat nongkrongnya anak muda –di Jakarta disebut anak gaul- yang tentu sekaligus tenpat ajang pamer mode pakaian terbaru. Itu awalnya. Namun dalam perkembangannya, di Harajuku muncul gaya berpakaian yang boleh dibilang posmo. Gak nyambung alias gak “matching” (lagi-lagi kata anak muda Jakarta), misalnya antara baju dan celana, rok dan gaun, sepatu dan model rambut dan seterusnya. Juga warnanya, dan tentu bisa dikembangkan ke warna sepatu, warna rambut dan seterusnya.

Nah, gaya inilah yang kemudian berkembang sendiri menjadi “merek” dan bahkan kemudian menjadi semacam trend setter. Harajuku. Gaya posmo yang seringkali “tabrakan” dianggap menjadi seni tersendiri dan bahkan akhirnya menduni. Tak terkecuali di Jakarta. Pernah dengar grup penyanyi “Ratu” yang saat ini lagi pecah berantakan dan sempat ngetop lewat lagunya TTM alias Teman Tapi Mesra dan Lelaki Buaya Darat? Di Jakarta, Ratu dikenal sering mengenakan kostum Harajuku. Personal Ratu, Maia Ahmad dan Mulan Kwon memang sering tampil “aneh”, misalnya mengenakan rok mini dipadukan dengan celana ketat sedengkul, stocking bolong-bolong dan ditambah rambut yang dicat warna-warni.

Tentu bukan hanya Ratu, di Jakarta banyak juga anak muda yang tak segan dan tak malu ber-harajuku. Oh ya, Harajuku bisa juga disebut Japanese Style dan juga bisa diidentikkan dengan gaya gothic. Style dengan corak serba hitam bagai hantu (boleh juga disebut bak nenek sihir) ini memang dipadugayakan dengan Harajuku dan masih ditambahkan dengan aksesoris dan gaya rambut asimetris yang mencerminkan dandanan fashion anak muda Jepang.